Kamis, 07 Juni 2012

Hemat Energi Usia Dini


Hemat energi  adalah salah satu tindakan menghemat biaya  sekaligus menjaga kelestarian  lingkungan bumi tercinta.   Kewajiban semua  orang   melakukan pola hidup hemat energi, begitu juga terhadap anak kita. Setelah lama didengung-dengunkan pola hidup hemat energi, kembali marak  setelah di akhir bulan Mei lalu Presiden SBY mencanangkan kembali  melakukan pola hidup  hemat energi. Sayang nya sangat sedikit mengedukasi  langsung kepada anak usia dini. Padahal akan lebih mudah mengajarkan dan membiasakan  kepada anak dibanding kepada orang dewasa,  karena  merubah kebiasaan seseorang  itu lebih sulit.
Agar anak lebih mencintai bumi perlu diberikan wawasan, apa sih  bumi itu. Bumi adalah planet  paling ideal  bagi tempat makluk hidup, hampir unsur-unsur yang dibutuhkan makluk hidup  manusia, hawan atau tumbuhan  tersedia  di planet  bumi.
Bumi merupakan planet ketiga dari delapan planet Tata Surya.  Diperkirakan usia nya 4.6 milyar tahun.  Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer ) yang terdiri  dari  4 lapisan yaitu Troposfer, Stratosfer, Mesofer, Termosfer dan Eksosfer. Bumi juga mempunyai  medan       magnet   (magnetosfer) sebagai pelindung bumi dari Angin, Sinar ultra ungu dan Radiasi dari luar angkasa.  Diantara atmosfer ada lapisan Ozon, setinggi 50 kilometer  ,  berada diantara lapisan stratosfer dan mesofer, berguna melindungi dari sinar ultra ungu.
Bumi mempunyai diameter 12.756 kilometer, massa seberat 59.760 milyar ton,  luar permukaan 510  juta kilometer persegi. Permukaan bumi diliputi 70.8% air. Suhu bumi berkisar -70C hingga 55C.Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap  air, karbondioksida dan gas lain. Bumi terdiri dari  Inti Bumi Dalam, Inti Luar dan Kerak Bumi. Titik terdalam bumi adalah palung Mariana di Samudra Pasifik ( 10 .924 km)  dan titik tertinggi adalah Gunung Everest  (8.848 km). Dan bayak lagi pengetahuan tentang bumi.
Beberapa pola hidup hemat energi khususnya kepada anak usia dini diantaranya adalah ajarkan sedini mungkin kepada anak untuk membiasakan diri  mematikan lampu atau alat listrik setelah selesai digunakan, Mulai dari lampu kamar mandi, lampu kamar ataupun ruangan lainya. Dapat juga membuat kesepakatan  jadwal jam  berapa lampu dinyalakan dan dimatikan. Menghindari TV dalam posisi stand by,  matikan tombol pemutus listrik TV setelah selesai digunakan. AC dinyalakan pada saat suhu  udara ruangan memang sudah perlu. Agar AC hemat listrik ukuran suhu  udara ruangan pada kisaran 25C .   Begitu juga dengan computer  nyala hanya saat dipakai.
Fasilitas kendaraan saat ini sangat beragam sehingga membuat orang malas jalan kaki walau jarak yang ditempuh sangat dekat, seperti pergi belanja ke  warung sekitar  rumah  pakai  sepeda motor atau kadang kala menggunakan mobil, padahal jaraknya dekat.  Apabila jarak rumah dengan sekolah relatif dekat berangkat ke sekolah  sebaiknya  jalan kaki  atau naik “kereta angin” . jika jarak rumah dan sekolah jauh menggunakan  kendaraan umum  lebih murah dibanding naik mobil pribadi. Kalupun pakai kendaraan pribadi sebaiknya pergi berbarengan,  orang tua  kekantor sekalian mengantar  anak kesekolah   atau pergi ketempat lainya. Perlu diingat disamping biaya hidup akan lebih hemat keuntungan lainya adalah dengan banyak jalan kaki atau joging   badan menjadi lebih  sehat. 
Bagi anak yang mempunyai hobby memasak perlu juga mengetahui  bahwa memasak menggunkan elpiji lebih hemat dibanding menggunakan minyak tanah, apalagi setelah adanya konversi minyak tanah ke elpiji 3 kg , karena subsidi  minyak tanah dicabut maka  harganya melambung tinggi menyesuaikan harga ke  ekonomian. Salah satu cara agar elpiji lebih hemat adalah tidak menyalakan elpiji pada posisi  maksimal sampai terdengar bunyi mendisis pada api, memang  masakan akan  lebih cepat matang tapi  akibatnya elpiji  cepat habis. Sebaiknya besaran api sedang saja agar pemakaian satu tabung elpiji menjadi lebih tahan lama. Kebiasaan ”Urang Awak” adalah “mengangek” masakan yang sudah hampir basi, karena mengoseng makanan tadi memakan waktu lebih lama maka lebih banyak juga komsumsi  elpiji atau minyak tanah. 
Memperbanyak  tanaman di rumah atau lingkungan sekitar kita akan membuat  lingkungan menjadi asri  dan indah , suhu udarapun semakin sejuk , tentunya    suhu  didalam rumah juga akan terbawa  sejuk  dan  dapat mengurangi komsumsi litrik karena mengurangi  penggunaan kipas angin listrik atau pengunaan AC.  Dampak  globalnya adalah dapat mengurangi  Efek Rumah Kaca
Bagaimana memanfaatkan air  dengan efektif , mandi dengan shower  lebih sedikit air yang dibutuhkan di banding  menggunakan gayung di bak mandi . Kecenderungan kamar madi masyarakat di  Indonesia mengunakan bak mandi sehingga anak-anak pun tidak terbiasa mandi dengan shower. Alangkah baiknya apabila kebiasaan  ini di rubah, sehingga  anak senang mandi menggunakan shower. Dari segi biaya pembuatan kamar mandipun  lebih murah tanpa bak mandi.
Membiasakan anak cuci tangan pada keran air, caranya, setalah membasahi tangan , keran air dimatikan, sementara   gosok tangan menggunakan sabun baru kemudian basuh  dengan membuka  kran air  tidak sampai maksimal , secukupnya. Begitu juga cuci piring , pada saat proses menggosok dengan sabun, piring atau alat masak sebaiknya keran air dalam posisi dimatikan. Berwudhu pun akan lebih bijak dengan  membuka keran air tidak terlalu besar.
Anak-anak bisanya senang bermain air  termasuk kalau mereka sedang  mencuci “kereta angin” atau ikut membantu  orang tuanya mencuci kendaraan , ini moment  tepat  memberikan  contoh bagaimana mencuci kendaraan hemat air. Mencuci kendaraan dirumah dengan mengalirkan air langsung ke  selang  banyak menyedot air.  Akan jauh lebih hemat air  apabila mencuci kendaraan menggunakan ember.  Kalau mau sedikit bermodal , saat ini sudah banyak dijual alat pencuci kendaraan yang hemat air. Mari lakukan dari keluarga kita saat ini juga  demi bumi dan  ketersediaan energi dimasa datang. [rwin] 

Cara Menggunakan Elpiji Yang Benar

Konversi minyak tanah ke elpiji 3 kg di wilayah Sumbar direncanakan bulan September 2012. Selamat buat warga Sumbar yang akan mendapatkan bahan bakar murah dan baik. 

Sekaitan dengan konversi ini, barangkali masih banyak warga masyarakat yang cemas karena di beberapa daerah luar Sumbar, diberitakan kejadian-kejadian menakutkan. sebetulnya tak perlu khawatir berlebihan. Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menggunakannya dengan baik dan benar. 

Dibawah ini beberapa tips buat pengguna elpiji. 
1. Gunakan peralatan LPG (tabung, kompor, regulator dan selang) sesuai Standard Nasional Indonesia (SNI). 
2. Idealnya ventilasi dapur berada di dinding bagian bawah dan mengarah ke tempat terbuka dan aman. Sebab berat jenis LPG lebih berat dari udara. Bila terjadi kebocoran LPG akan berada di bagian bawah atau pintu dapur terbuka. 
3. Selang harus terpasang erat dengan klem pada regulator maupun kompor. 
4. Tabung ELPIJI diletakkan menjauh dari kompornya atau sumber api lainnya dan harus diupayakan tidak panas. 
5. Pasang regulator pada katup tabung ELPIJI (posisi knob regulator mengarah ke bawah). Pastikan regulator tidak dapat terlepas dari katup tabung ELPIJI. 
6. Pastikan selang tidak tertindih atau tertekuk. 
7. Periksa kemungkinan kebocoran gas dari tabung, kompor, selang maupun regulatornya dengan cara membasuh dengan air sabun pada bagian-bagian rawan kebocoran. Seperti pada sambungan regulator dengan valve tabung, sambungan selang ke regulator, kompor dan body tabung khususnya pada sambungan las. Apabila terjadi kebocoran akan terjadi gelembung-gelembung udara pada air sabun dan tercium bau khas ELPIJI. 
8. Rangkaian Kompor LPG siap dan aman untuk digunakan. 

Cara Menggunakan Kompor Yang Baik 
• Tekan dan putar knob kompor berlawanan arah jarum jam. 
• Putar knob sampai posisi off (ditandai dengan bunyi klik) bila selesai. 

Tips Kkhusus : 
• Ruang dapur yang menjadi satu dengan ruang makan atau ruang tidur dan tidak mempunyai ventilasi atau sirkulasi udara yang baik, harus memperhatikan beberapa hal berikut : 
- Pada dini hari, saat bangun tidur dan akan menghidupkan kompor harus diyakinkan 
tidak ada akumulasi gas dalam ruangan. Bukalah pintu/jendela lebih dahulu. 
- Bau khas ELPIJI tidak akan tercium apabila kita sedang pilek dan penciuman kita akan mengalami imun terhadap bau apabila kita sudah terpapar bau tersebut dalam waktu yang cukup lama. 
- Pada saat ruangan tertutup ditinggal dalam waktu lama, ketika membuka pintu, harus diyakinkan bahwa dalam ruang tersebut tidak terjadi akumulasi ELPIJI akibat kebocoran sebelum menyalakan listrik dan sumber api lain. 
• Jangan mencolok-colok valve tabung apabila ELPIJI tidak keluar dari tabung, tukarkan dengan penjual atau agen terdekat. 
• Jangan menggunakan kompor gas dan kompor minyak tanah secara bersamaan dalam satu ruangan. 
• Jangan menghidupkan kompor jika tercium bau ELPIJI yang bocor. 
• Apabila terjadi kebocoran dan akumulasi LPG sudah terlalu banyak, segera evakuasi penghuni rumah dan tetangga sekitar, serta matikan sumber api seperti kompor, listrik, dll. Tunggu beberapa saat hingga bau khas ELPIJI hilang. Tidak perlu panik. Apabila kondisi memungkinkan segera buka regulator dari valve lalu tabung bocor dan pindahkan ke ruang terbuka yang luas dan aman.. 
• Usahakan memecah konsentrasi kebocoran gas elpiji dengan menggunakan kipas atau kertas koran yang difungsikan sebagai kipas. Tidak menggunakan kipas angin elektronik. 
• Teliti saat mebeli elpiji, baik apakah bocor atau tidak. 

Jadi, jangan cemas untuk menggunakan LPG. Semoga tulisan ini ada manfaatnya buat kita semua. ** 

Mungkinkah Desa Mandiri

Beberapa tahun belakangan, pemerintah mencanangkan Desa Mandiri Energi dan Desa Mandiri Pangan. Dilihat dari sisi konsep sepertinya sangat menjanjikan. Pada pelaksanaamnya, tampak masih terseok seok. Memang, belum diketahui dengan pasti apa penyebabnya. Namun dilihat dari sudut SDM, ada kecenderungan konsep ini belum dapat diserap atau di mengerti oleh aparat desa. 

Barangkali dalam penerapan sebuah program, termasuk pencanangan desa mandiri, akan lebih baik pemerintah melakukan sosialisasi dan pembekalan. Selain itu, juga ditunjuk konsultan pendamping dengan memamfaatkan tenaga sarjana penggerak pembangunan desa (SPPD) sampai program itu dapat berjalan dengan baik. 

Ada beberapa kriteria untuk menjadikan sebuah desa mandiri. 
- Aparat desa berwawasan marketing bukan hanya sebagai aparat 
- Mengembangkan potensi sumber daya alam 
- Menumbuhkan roda perekonomian 
- Mengembangkan potensi ketrampilan warga 
- Mengembangkan industri rumahan yang ada 
- Mengundang investor dari sekala kecil sampai skala besar 
- Ramah lingkungan 
- Mengembangkan wisata desa melalui penginapan nuasa desa, wisata sambil olah raga, outbond dll yang menarik wisatawan. 

Mungkinkah desa mandiri? 
Jawabannya adalah mungkin. Tetapi banyak persyaratan untuk menjadikannya mungkin. Diperlukan Kepala desa dan perangkat yang berwawasan kewira usahawan serta didukung infrastruktur. Sebagai Kepala desa dia harus memposisikan dirinya seolah-olah seorang Manager Perusahaan di wilayahnya. Ia harus jeli mempromosikan dan mengembangkan semua potensi, seperti potensi Sumber daya alam, potensi usaha rumahan serta potensi ketrampilan warga . 

Selain sebagai manajer, ia juga perlu bertindak sebagai broker bagi produk-produk hasil olahan masyakat, tentunya harus menguntungkan usaha warga sendiri. Promosi dan pemasarannya akan lebih membantu mengunakan jaringan internet ataupun bermitra dengan assosiasi perdagangan , apakah pasar dalam negri ataupun luar negri. Sebagai imbalan Kepala desa mendapat keuntungan dari selisih harga produsen dengan pembeli. Hal yang wajar dan harus terbuka tentunya. 

Banyak hal yang bisa digarap untuk menjadi desa mandiri. Yang paling utama dalah mengembangkan potensi sumber daya alam. Salah satu variable sukses dan tidaknya usaha adalah penyesuaian pasar dan ketersedian sumber alam. Berbeda dengan provinsi wilayah dekat Jakarta akan lebih mudah memasarkan semua produk karena Jakarta akan menyerap apapun olahan hasil alam. 

Sebagai contoh, desa merupakan salah satu penghasil kayu lokal seperti sengon dan bambo. Kayu sengon akan sangat berharga apabila diolah menjadi meuble dengan dicampur bahan triplek. Pasar jenis ini sedang marak khususnya buat kalangan ekonomi menengah kebawah. Disamping bentuknya menarik harganya pun jauh lebih terjangkau. Bambu pun sangat menarik digunakan sebagai bahan meuble disamping dibuat produk lainya seperti kerajinan tangan ( souvenir). Hal seperti inilah diperlukan kecakapan kepala desa untuk menumbuhkan kepada warga bagaimana bahan baku diolah manjadi produk menarik dan mempunyai nilai jual lebih baik. Tentunya Kepala desa membantu memfasilitasi dan memasarkan produk tersebut. 

Untuk menggalang kekuatan usaha perlu diadakan kelompok usaha/ kerja sesuai kategori masing-masing produk. Semua kelompok harus saling komunikasi dan mendukung dalam segala hal mulai dari standar harga sampai modifikasi produk. Lebih baik lagi apabila mengoptimalkan informasi perkembangan produk melalui media internet. Dengan tujuan akhir mempunyai nilai tawar yang tinggi. 

Program padat karya. Untuk memberdayakan warga usia produktif maka kepala desa dapat mengusulkan kepada pemda setiap adanya proyek infrastruktur di lingkungan desa pelaksanaanya dilakukan sendiri oleh warga secara gotong royong. Disamping warga menikmati hasil pembangunan juga dapat menambah sumber pendapatan. Dibandingkan dengan program BLT beberapa tahun yang lalu sepertinya lebih mendidik bila dengan cara demikian,terkecuali bagi warga usia lanjut yang secara fisik tidak mampu bekerja memang harus mendapat santunan. 

Menumbuhkan dan mengembangkan industri rumahan yang sudah ada. Hal ini juga dapat menjadikan desa mandiri atau memberikan pendapatan pada desa. Dalam hal ini Kepala desa dan jajaranya membantu pemasaran baik melalui internet ataupun bermitra dengan assosasi besar yang bersedia bekerja sama. 

Beberapa industri kecil biasanya merangkul industri rumahan membuat hasil olahan dari kekayaan alam yang tersedia,. Seperti bambu menjadi sumpit atau tusuk gigi. Untuk menarik industri besar tentunya diperlukan pejuangan yang berat. Desa dituntut berkerja sama dengan pemerintah pusat melalui kementrian terkait juga pemerintah daerah. 

Idealnya, bila ada investor besar masuk maka efek domino perekonomian akan terjadi. Usaha rumah kost, usaha warung makan dan yang lainnya akan tumbuh dan menambah income masyarakat desa . 

Akan lebih baik bila kepala desa mampu menggaet investor berskala kecil dan besar berinvestasi atau membuka usaha di wilayah desa. Tentunya kepala desa memberi kemudahan proses investasi. Yang tak kalah pentingnya adalah warga desa bersama-sama menjamin kenyamanan berusaha sehingga lebih menarik buat investor. Bila sudah ada jaminan, investor senang mempekerjakan warga local yang bermuara pada penyerapan tenaga kerja. 

Ramah Lingkungan. Kepala desa mengkoordinir warga melalui Rukun Warga dan Rukun Tetangga membuat lingkungan asri dan produktif. Melalui RW dan RT itu, diintruksikan agar pekarangan rumah dan lahan pinggir jalan ditanami satu atau dua jenis tanaman perdu, seperti cengkeh dan pala, Karena berskala besar. desa perpotensi menjadi sentra penghasil buah tersebut. Yang terpenting, akan bermuara pada penambahan pendapatan warga. Teknis pelaksanaanya dibentuk koordinator di masing-masing RT/RW dengan melibatkan pemuda sebagai pelaksana dan strategi perawatan proses produksinya. 

Seni dan budaya. Desa harus menggali potensi industri kreatif dari warga sekitar , misalnya menyanyi. Ini dapat dilakukan dengan cara lomba menyanyi atau audisi bagi warga desa. Pemenangnya akan dipromisikan sekaligus di rekomendasikan kepada warga yang akan melakukan acara pesta perkawinan atau acara lainnya. Diharapkan juga potensi warga ini dapat dikembangkan di kawasan lebih luas hingga desa sekitar ataupun ke wilayah kota. Selain itu, desa juga memfasilitasi alat music modern ataupun tradisional. Alat musik tersebut dapat disewakan kepada masyarakat, pendapatan uang sewa dugunakan menambah jenis alat musik dan perawatan . 

Olah Raga. Untuk meningkatkan dan menumbuhkan potensi dan prestasi warga diadakan kompetisi antar SD, SMP, SMA dan club lokal secara rutin dan berkesinambungan dalam buidang olag raga. Khususnya olah raga yang murah dan berpotensi. Seringnya iven olahraga dapat meningkatkan prestasi dan menumbuhkan kecintaan olah raga pada masyarakat. Diharapkan akan muncul atlit-atlit berprestasi skala nasional, bahkan dalam lingkup lebih luas. 

Potensi Wisata. Belakangan ada semacam tren, kembali ke desa. Banyak bermunculan wisata desa dimana turis di suguhi kehidupan dan alam pedesaan yang bersahaja . Semua ini dapat tercapai dengan pengelolaan alam yang ramah lingkungan dan arif. ** 

pOtensi alumni

Belakangan, sepertinya ada tren bagi para alumni mengadakan pertemuan atau silaturrahmi dengan mengusung berbagai topik yang intinya adalah “kangen-kangen-an” atau “malapeh taragak”. Sebagian besar, silaturrahmi digelar di sekolah atau kampus dimana para alumni berasal. Acara semacam ini bisa menghabiskan dana hingga ratusan juta rupiah terkesan hura-hura dan mubazir. 

Memang, kadang-kadang ada juga kegiatan alumni yang memberikan kontribusi berupa bantuan atau sumbangan, apakah itu berupa pemikiran dan uang untuk kemajuan pendidikan di almamaternya. Namun setelah acara usai, maka selesailah. Kalaupun ada kelanjutannya dengan membentuk arisan anggota untuk tetap menjaga silaturrahmi, namun biasanya akan ramai pada awal-awal pembentukannya. Sayangnya, kemudian jumlah anggota yang hadir semakin berkurang dan porsi pertemuanpun mulai jarang. Bisa saja karena kesibukan masing-masing anggota, atau karena topic pembicaraan mengenang masa lalu sudah habis. Akibatnya, pertemuan itupun menjadi tidak menarik lagi. 

Agar pertemuan alumni tetap menjadi hal yang menarik, ada baiknya bila pertemuan anggota diisi dengan pembahasan konstruktif dan bermanfaat buat anggota dan masayakat pada umumnya. Misalnya membentuk kelompok usaha seperti koperasi. Adanya kelompok usaha maka percakapan bergeser ke hal-hal yang lebih serius dan manfaat. Kalaupun intensitas pertemuan sering dilakukan, tapi obralan tidak lagi membosankan. Pertemuan yang semula sekedar silatuh rahmi dapat meningkat menjadi semacam pertalian keluarga yang mengikat dan bertanggung jawab karena adanya usaha kelompok Ikatan senasib dimasa lalu merupakan salah satu potensi menumbuhkan kepercayaan bersama dalam ikatan badan usaha. 

Keberadaan anggota alumni sangatlah potensial dalam membentuk usaha kecil dan menengah baik di pedesaan maupun di perkotaan. Dengan jumlah alumni relatif besar akan mudah mengumpulkan modal usaha sebagai salah satu syarat menggerakan usaha 

Kenapa koperasi? Karena koperasi salah satu wadah yang dapat menampung banyak anggota dan ideal memberdayakan keragaman keahlian anggota. Semua anggota merasa memiliki dalam arti sebenarnya. Apalagi domisili anggota berlainan daerah merupakan salah satu potensi antara lain untuk penyebaran usaha, memudahkan distribusi atau saling memasok kebutuhan antar wilayah. Tentunya sistem administrasi terpusat dengan menggandalkan jaringan internet, disamping cepat, murah juga memudahkan memposting data sesuai standar sistem akuntansi. 

Koperasi dengan modal awal 500 juta rupiah bersumber dari simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela, dengan kebersamaan mengumpulkan dana sebesar itu tidak terlalu sulit. Fokus usaha yang memiliki tingkat resiko minimal di wilayah perkotaan adalah bergerak dibidang jasa dan broker hasil bumi di pedesaan. Dipilih hasil bumi diharapkan secara langsung dan tidak langsung membantu masyarakat pedesaan yang masih banyak hidup dibawah garis kemiskinan. Selain itu, hasil bumi adalah kebutuhan sebagian besar lapisan masyarakat. Apabila kondisi usaha sudah mapan dan membaik tentunya perlu usaha lanjutan yaitu menghasilkan barang olahan untuk mendapatkan nilai tambah. 

Di wilayah perkotaan usaha Jasa yang tingkat resikonya relatif lebih kecil seperti memasok kebutuhan kantor ATK, Percetakan, Advertising, ticketing, transportasi dan sebagainaya. Diperkotaan tinggal mencari informasi kebutuhan kantor tempat bekerja para anggota apa saja yang memungkinkan dapat digarap koperasi. 

Di pedesaan bebarapa usaha pertanian yang mudah dan cepat panen antara lain menanam pohon sengon/ jengjeng (=sunda), menjadi broker hasil bumi ( singkong, ubi, kentang , kacang tanah kacang hijau, kacang kedele dsb). Prinsipnya hasil bumi yang tidak cepat busuk. Sebagai contoh usaha budi daya pohon Sengon. Pada dasarnya tanah di daerah pedesaan relatif murah sehingga modalnya lebih kecil. Dengan dana yang tersedia akan mendapatkan lahan lebih luas, tentunya pendapatan lebih besar juga. Perawatan sengon dapat diserahkan kepada petani setempat. Mereka diperkenankan menanam sayuran atau palawija dengan sistem tumpang sari. Hasil panen akan mereka nikmati sendiri, atapi baik juga ikut membantu pemasaran hasil panen mereka. 

Berikut asumsi pendapatan budi daya pohon Sengon secara hitungan kasar. Lahan satu hektar dapat ditanami 3.300 batang bibit pohon Sengon (dengan jarak tanam 1m X 3m) dan biaya produksi 30 juta Selama 5 tahun, masa panen tiga kali. Diawali dengan 660 batang pohon pada tahun ke tiga harga perkubik 300 ribu rupiah. Tahun ke empat harga perkubik 400 ribu rupiah dan menjadi 500 ribu perkubiknya pada tahun kelima. Maka pada tahun kelima akan memperoleh hasil sekitar 630 an juta. Apabila diperhitungkan potensi kerugia 12 % maka besaran laba : 630jt – 30 jt – ( 12% x 630 jt = 75 jt) = 525 juta rupiah. Artinya pendapatan sebesar 9 juta rupiah perbulan. Nilai yang menggiurkan tentunya. 

Contoh lainya menjadi pemasok singkong kepada industri olahan sepeti pabrik keripik singkong, pabrik pembuatan tepung topioka dan gaplek. Apabila menanam sendiri dengan menyewa lahan keuntungan yang diharap akan berlipat. Berikut asumsi pendapatan menanam singkong . Lahan satu hektar dapat ditanam sebanyak 11.000 stek singkong akan menghasilkan 30.000 kg singkong dengan masa panen 6 – 8 bulan, Biaya produksi berkisar 6 juta rupiah. Sedangkan harga jual di tempat 400 ribu rupiah. Jadi, laba yang diharapkan sebesar 6 juta rupiah. Apabila di jual ke pengepul atau ke industri langsung keuntungan semakin besar. Rasionya menarik juga. 

Tentu saja keberadaan unit-unit usaha harus satu wilayah dengan anggota karena harus memahami kondisi lapangan dan ikut mengelola secara langsung walau sekedar pengawas. Dan banyak lagi pola-pola usaha misalnya pola kemitraan dengan pengrajin di masing-masing wilayah. Banyaknya anggota merupakan tulang punggung membangun net work usaha dan informasi, disamping itu dapat memberikan beasiswa pada almamater atau memberdayakan keluarga anggota alumni yang masih memerlukan uluran tangan. Mau mencoba? **